Selasa, 19 Agustus 2014

yaa pokoknya "Dont Believe Everything You Thing" lah


Dont Believe Everything You Thing


Mengutip dari sebuah buku berjudul “Dont Believe Everything You Thing” (saya lupa siapa penulisnya) jadi, ada yang bisa saya ambil dari buku tersebut, yaitu: jangan meyakini semua yang Anda pikir! Karena, percaya atau tidak, pikiran-pikiran tersebut seringkali keliru.

“Jangan meyakini semua yang Anda pikir! Karena, percaya atau tidak, pikiran-pikiran tersebut seringkali keliru. Bahkan, jika semua kawan berpendapat bahwa pikiran-pikiran tersebut baik, namun saat mencermati pengalaman diri sendiri sering mendapat kenyataan bahwa cara berpikir seperti itu telah membuat kita semakin tidak bahagia.

Pikiran dan cara pandang kita sendiri yang telah menciptakan kebahagiaan, penderitaan, kelegaan, atau ketidakpuasan. Jadi, janganlah yakin membuta terhadap semua pikiran kita, serta perlu memiliki porsi keraguan yang sewajarnya.”

(silahkan bagi yang berminat, beli bukunya di toko buku terdekat)

Saya sendiri sebenarnya belum baca buku itu, saya cuma ngutip beberapa kalimat saja serta “meminjam” judul buku sebagai judul curhatan (baca: coretan gak jelas) saya ini. Saya kan disini bukan ingin membahas tentang buku, saya disini sekedar pingin nulis sesuatu saja. Menuh-menuhin aja laah pokoknya....

Jadi memang benar, tidak semua yang saya pikir benar adalah benar dan tidak selalu apa yang saya pikir salah adalah salah. Belum tentu juga apa yang menurut orang lain baik untuk saya adalah baik untuk saya, dan yang menurut orang lain buruk buat saya adalah buruk buat saya. Kita tahu, hidup adalah pilihan. Saya yakin semua orang tahu bahwa hidup adalah selalu tentang memilih dan dipilih. Apapun yang saya pilih, yaaa.. itulah pilihan saya. Pilihan itu yang akan menjadi “takdir” saya nantinya. Dengan kata lain, ketika saya sudah memilih, maka pilihan itulah yang menjadi password takdir saya. Ceileeehh.... -_-

Sekedar ngasih tau, saat ini saya sedang menjalani sebagian pilihan saya. Karena sudah memilih, sebagai manusia yang ngerti tanggung jawab, yaa saya harus bertanggung jawab dong atas pilihan saya. Insyaallah, Allah swt menunjukkan jalan yang terbaik buat saya. Tapi pertanyaannya adalah, kepada siapa pertanggungjawaban itu saya tujukan? Tentu saja kepada pihak yang akan saya kecewakan atau kepada pihak yang saya rugikan kalau seandainya pilihan saya salah. Insyaallah dengan mempertimbangkan pendapat, saran, masukan dari berbagai pihak serta petunjuk dari Allah swt dan tidak berdasar pemikiran saya semata, pilihan yang saya pilih saat ini adalah pilihan terbaik (mudah-mudahan). Amiiiinn....

Tinggal berusaha dan berdoa, supaya bisa buat laporan pertanggungjawaban kepada orang tua sesuai yang diharpan :-D Doa tanpa usaha mah percumaa... ingat!! Doa eksekusinya di Allah swt.

Ini sekedar curhatan gak jelas pemirsaaa.... -_-
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar